Kelembagaan merupakan salah satu faktor yang menjamin keberlangsungan suatu organisasi, salah satunya adalah kelompok tani. Jika diterapkan dengan baik, kebun kopi dapat memulihkan perekonomian masyarakat dan juga kondisi tanah. Dengan demikian, kondisi fungsi hutan yang membaik ini akan menghasilkan manfaat publik (public net benefit) yang relatif meningkat. Dalam jangka pendek dengan meningkatnya fungsi konservasi atau ekologis, fungsi ekonomi juga akan terus meningkat. Pannell et al (2006) mengembangkan instrumen kebijakan yang dapat dipilih untuk mengatasi perubahan manfaat bersih privat dan publik menjadi 5 jenis, yaitu insentif positif, insentif negatif (disinsentif), penyuluhan (extension), pengembangan teknologi, dan no action.
Uncategorized
Gambar 1. Penampilan kopi robusta (atas) dan kopi arabica (bawah) [Sumber: Prastowo et al., 2010]
Kopi merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis, khususnya pada garis lintang 20°LU – 20°LS (Yahmadi, 2007). Menurut Ferry et al. (2015) curah hujan yang sesuai untuk tanaman kopi berkisar 1250 – 2500 mm per tahun dengan rata-rata bulan kering 1 – 3 bulan dan suhu 15°-25° C.
Terdapat dua varietas kopi yang banyak dikembangkan di Indonesia, yaitu kopi robusta dan arabika. Menurut Sutedja (2018) kopi robusta akan lebih produktif jika ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian 400 – 800 mdpl, sedangkan kopi arabica lebih produktif jika ditanam di daerah dataran dengan ketinggian 800 – 1500 mdpl. Selain itu, Kopi robusta mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix dibandingkan dengan kopi arabika.
Hamparan Kebun Bawang yang dulunya merupakan kebun kopi (Sumber : Mongabay)
Seperti yang kita tahu, kopi merupakan tanaman berkayu yang memiliki manfaat seperti pemberi oksigen, buahnya dapat dimanfaatkan untuk membuat kopi, dan kayunya juga dapat dimanfaatkan untuk mebel. Sedikit dari kita yang tahu bahwa tanaman kopi memiliki manfaat dari seperti tanaman hutan walaupun bisa dikatakan kopi adalah tanaman perkebunan. Manfaat yang bisa didapatkan dari tanaman kopi hampir sama dengan pohon penyusun hutan, terutama dari kayu dan buahnya. Beberapa permasalahan yang sering kita temui di daerah perbukitan adalah longsor. Salah satu metode yang digunakan untuk menanggulangi longsor adalah metode vegetatif. Menurut beberapa penelitian, vegetasi kopi memiliki peranan yang baik untuk permasalahan konservasi tanah dan air. Menurut Budiarso dan Wijaya (2004), sifat-sifat dari tanaman kopi yang dapat membantu untuk konservasi tanah dan air diantaranya :