Gambar 1. Penampilan kopi robusta (atas) dan kopi arabica (bawah) [Sumber: Prastowo et al., 2010]
Kopi merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis, khususnya pada garis lintang 20°LU – 20°LS (Yahmadi, 2007). Menurut Ferry et al. (2015) curah hujan yang sesuai untuk tanaman kopi berkisar 1250 – 2500 mm per tahun dengan rata-rata bulan kering 1 – 3 bulan dan suhu 15°-25° C.
Terdapat dua varietas kopi yang banyak dikembangkan di Indonesia, yaitu kopi robusta dan arabika. Menurut Sutedja (2018) kopi robusta akan lebih produktif jika ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian 400 – 800 mdpl, sedangkan kopi arabica lebih produktif jika ditanam di daerah dataran dengan ketinggian 800 – 1500 mdpl. Selain itu, Kopi robusta mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix dibandingkan dengan kopi arabika.
Gambar 2. Hasil penyambungan (Sumber: Prastowo et al., 2010)
Gambar 3. Tata tanam kopi pada lahan berkontur [Sumber: Ferry, et al. 2015]
Referensi
Ferry, Y., H. Supriadi, dan M. S. D. Ibrahim. 2015. Teknologi budi daya tanaman kopi aplikasi pada perkebunan rakyat. Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) Press. Jakarta.
Prastowo, B., E. Karmawati, Rubijo, Siswanto, C. Indrawanto, dan S. J. Munarso. 2010.
Sutedja, I. N.2018. Manajemen Peremajaan Tanaman Kopi Robusta pada Perkebunan Kopi Rakyat di Kecamatan Pupuan. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar.
Yahmadi, M.2007. Rangkaian perkembangan dan permasalahan budidaya dan pengolahan kopi di Indonesia. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Jatim.